Pages

Monday, July 6, 2015

kecewa yang tak terucap dibibir, terucap dihati

Akhirnya jatuh lagi untuk kesekian kalinya..
aku memang tlah menfaptkan jawaban atas smua pertanyaan yang menggangguku selama satu tahun terakhir..
hari kamis pagi akhirnya terjawab sudah..
aku memang tidak bisa untuk melanjutkan hubunganku dengan goenawan sampai ke jenjang pernikahan..hanya karena satu hal..aku dan goenawan ga bole ngelangkahi mbaknya yang ga tau nikahnya kapan...
emosi meledak ledak tak lagi bisa kubendung sampai bunyi bip tanda telf antara aku dan hoenawan berakhir.selesai sudah..
tak tau lagi harua berucap apa aku hanya duduk dimeja kerjaku nanar tatapan hampa sampai tak mampu lagi kubendung air mata...
ya allah selesai sudahkah perjuanganku dengan goenawan?
Setelah semuanya kulewati...
setelah smuanya kuperjuangkan..
Dan akhirnya hanya kata jatuh...
sampai pada hari ini senin malam..
aku terlalu sulit untuk berdiri 2 kali masuk UGD dan 3 kali di nebu..Akhirnya stelah skian lama aku drop juga..Nani yang ngakunya kuat dan perempuan tangguh akhirnya tumbang juga karna satu manusia..
sebenarnyapun aku ga ada hak untuk menyalahkan goenawan atas smua yang terjadi..beberapa kali ia coba melakukan pembelaan dengan berkata "listrik ga akan bisa nyetrum tanpa ada daya" tapi tetep aja dia slalu kalah atau mengalah kalo debat denganku..
Tapi smoga ia mengerti untuk saat ini smua emosi hati fikiran tubuhku lemah dan penuh dengan penyesalan..
dan aku ga tau harus mengungkapkannya kesiapa selain ketubuhku sendiri dan akhirnya Rumah Sakit lagi...
3 hari tanpa daya dan upaya..hanya lemah terbaring di tempat tidur yang sama... aku harus kuakui aku lemah jika sudah membahas masalah "hati"...
dan hari ni hari keempat..tebak siapa yang bisa buatku bangun dari tempat tidur "goenawan" entahlah harus dibilang apa makhluk ini : sudah bukan rahasia umum jarak antara lampung dan tanjung enim memakan waktu 8 jam paling cepat..dan dia untuk kesekian kalinya datang kesini demi satu alasan "aku" ini cinta atau gila...
atau dia sudah gila karena cinta... luluh lantak benteng pertahanankubuntuk tidak mengusirnya dari tempatku terbaring..tatapan matanya yang sungguh buat hatiku luluh..dia menangis walau tak meneteskan air mata..ia menyesal tlah melukai perempuannya walau ia tak berucap kalimat..ia hanya diam duduk menggenggam tanganku dan mengecup keningku lemah..hanya berucap "cepet sembuh"..
Apa dayaku lemah tubuhku masi lemah bahkan untuk mengangkat kedua tanganku pun tak ada daya lagi...
tak banyak hal yang ia perbuat slain duduk disampingku..membiarkan tubuhku yang lemah bersandar dipelukannya..ia hanya diam hanya mengelua rambutku yang berantakan..ia mulai mengajakku bicara..ia tau aku paling ga bisa dihina tali ia lakukan itu ubiar aku mulai bicara lagi..membiasakan gerakan tanganku tubuhku..wlaupun dadku masih sakit ia mulai bercanda yang aku tau ia menghiburku..hingga aku akhirnya bisa bangun dan duduk lagi.. tak banyak yg ia lakukan slain menatap mataku dan mencium keningku n
sampai hari tlah senja..
malam ia datang lagi kerumah duduk berdua diteras rumah aku sudah bisa berdiri bahkan menyiapkan mjnuman untuk ia dan teman temannya n walauoun aku sudah tau bakan mendapatkan jawaban buntu aku tetap menanyakan tentang hubungan kuta..mau dibawa kemana..apa yang harus kulakukan dengan semua kondisi ini...
dengab alasan yang sama akhirnya terucap dari bibirnya
Kalau kita jodoh kita pasti ketemu lagi, silahkan kalau kamu mau cari orang laib aku tetap optimis memperjuangkanmu untuk tujuan yang kita inginkan bersama?"
Aku tak berucap apapun slain pergi dan menangis..
wallaupun aku harus kebelakang dulu untuk sekedar meneteskan aor mata kehancuran hatiku..kemarin tubuhku tlah hancur dan skarang hatiku makin dipertegas untuk hancur oleh karena goenawan sasmita aryadi dan keluarga besarnya..
hanya satu kata yang terucap dihati dan tak terucap dibibir
*aku kecewa..

No comments:

Post a Comment