Bandung, 4 Juli 2014
Surat Untukmu.. wanita yang kucinta :)
ini adalah surat pertama dan terakhir yang
akan kuberikan padamu, sebagai satu-satunya caraku untuk menyampaikan segala
rasa yang tersimpan di dasar hati.
maka dari itu, kuharap kau membacanya dengan
hati yang tenang dan lapang, agar kata-kataku dapat kau cerna dengan baik
sebagai bahan perenunganmu kelak.
wahai wanita pujaan hatiku, terima kasih
sebelumnya atas kesempatan yang telah kau berikan kepadaku.. sehingga aku dapat
merasakan indahnya cinta walau hanya sesaat, sungguh bahagia hati ini saat kau
suguhkan penyejuk atas rasa dahagaku selama ini. bunga yang tlah layu kini
dapat bersemi kembali, sejenak kau hadirkan harapan saat aku terjatuh dalam lubang keputus-asaan.
kau bangkitkan gairah hidupku saat aku menyerah dan berharap untuk segera pergi
dari dunia ini.
wahai wanita impianku, sungguh indah waktu
berlalu ketika kuhabiskan hanya bersama denganmu. kutemui kembali alasanku
untuk tetap bertahan dalam berbagai tekanan. aku bangkit, aku kembali hadapi
dunia yang keras dan tak berpihak. hanya untuk menghabiskan sisa waktuku
bersama denganmu.
wahai permata hatiku, sudah kutetapkan
hatiku hanya untukmu diantara hati yang lain. namun kurasa rasa cintaku kini
kian tak berbalas. perasaanku mengatakan bahwa hatimu kini tlah berpaling, tak
lagi ada rasa yang seperti dulu, saat kita habiskan waktu bersama walaupun
jarak memisahkan kita.
wahai bidadari hatiku.. Kalau kita saling
cinta, harusnya kita saling memudahkan, saling membuka jalan, saling menapaki
jalan menuju satu titik bernama ‘kebersamaan’. karena idealnya jika memang
saling sayang, maka akan saling mengerti. tidak mempersulit satu sama lain.
aku berusaha membuat diriku jadi lebih
sederhana dan lebih mudah untuk dimengerti. Dengan begitu, semuanya aku rasa
akan menjadi lebih indah. karena “kalau saling cinta, seharusnya saling
memudahkan”.
aku sadar, kini kau dikelilingi oleh banyak
pria lain yang juga mencintaimu seperti layaknya aku. aku juga sadar bahwa aku
tidaklah sempurna, aku bukanlah orang kaya yang bergelimang harta. aku tak bisa
menjaminkan kebahagiaan untukmu, namun rasa cintaku terhadapmu bisa di uji
dengan yang lainnya. keinginanku untuk meminangmu bukanlah sebuah canda ataupun
omong kosong belaka.
aku ingin kau menjadi bagian dari hidupku,
aku ingin kau menjadi sahabatku, aku ingin kau menjadi ibu dari anak-anakku
kelak, aku ingin menghabiskan sisa waktuku hanya denganmu. aku juga ingin
menjadi bagian dari hidupmu, aku ingin kita menjadi suatu ikatan sampai nanti
masa tuaku.
seringkali aku habis-habisan dalam
mengejarmu. aku kerahkan Waktu, tenaga, pikiran, semuanya yang kumiliki hanya
untukmu.
Namun aku hanya butuh satu: yaitu alasan.
aku butuh alasan untuk terus berjuang, aku butuh alasan untuk terus maju, untuk
memberikan segala yang aku punya, untuk tetap melakukan hal-hal gila demi
melihatmu bahagia.
Alasan itu sesederhana tau bahwa apa yang
aku lakukan tidaklah sia-sia, bahwa wanita yang aku sayangi punya perasaan yang
sama terhadapku.
sekarang aku hanya butuh kepastian. ya, aku
butuh kepastian apakah wanita yang sedang aku cinta punya perasaan yang sama
atau tidak.
aku akan hargai prinsipmu, apapun
keputusanmu. Tapi jika tidak ingin bicara, setidaknya tolonglah tunjukkan
sesuatu.
Maaf, aku tak bisa seperti tokoh di film
drama yang menjunjung tinggi prinsip “cinta harus tanpa pamrih” atau “cinta tak
harus memiliki.”
aku hidup di kehidupan nyata, dan aku juga
ingin disayangi. Ketika aku sudah melakukan banyak hal, memberikan segalanya
untukmu. jujur, dalam hati yang paling dalam aku ingin mendapatkan atau minimal
melihat hasil dari apa yang sudah aku kerahkan. Sekecil perhatian dan usaha
menunjukkan perasaan yang sama dari wanita yang aku sayangi.
aku tidak ingin tua dan mati mengejar
wanita yang tidak mencintaiku kembali.
karena aku juga butuh cinta dan kasih sayang.
Sering kali, aku pada akhirnya memilih
pergi setelah semuanya yang sudah aku lakukan tidak membuahkan hasil apa-apa.
Tak kunjung ada tanda-tanda bahwa wanita yang aku sayangi juga menyayangiku.
aku tidak ingin mati konyol. Lebih dari itu, aku tidak ingin hidup bodoh.
Kehidupan terus maju, akupun terus menua
dan waktuku sudah habis. Ketika waktu itu tiba, ketika aku benar-benar serius,
justru keinginanku semakin sederhana. Sama sekali tidak rumit dan aku ingin
bersama dengan wanita yang tidak rumit pula.
di satu titik dalam fase kehidupanku yang
seperti ini, aku ingin seseorang yang sederhana, karena aku sudah cukup
dipusingkan dengan kehidupan, aku harus memusatkan pikiran dan tenagaku untuk
sesuatu yang sangat penting yaitu masa depan. Dan untuk siapa masa depan itu
aku rencanakan, rancang, lalu ku kejar? tak lain Untuk bersama dengan wanita
yang kucinta dan kusayangi.
disini aku rela melepas pekerjaanku, aku
rela untuk tinggal bersamamu di tempat yang sama sekali tidak kukenal, aku rela
meninggalkan duniaku demi kau wanita yang kucinta. apapun yang kau minta dengan
semampuku dan sekuat tenaga akan aku usahakan, demi kebahagiaanmu..
Maka tolong, dengan sangat aku memohon
kepadamu, sederhanalah. aku yakin dengan menjadi sedikit tidak rumit, itu akan
baik untuk kita. Iya, aku dan kamu.
Karena cinta harusnya saling memudahkan,
bukan mempersulit keadaan. karena dengan bersama dan saling cinta, segalanya
bisa kita atasi dengan mudah apapun resikonya.
sekian aku sampaikan surat ini, sebagai
bahan pertimbanganmu atas jawaban cintaku padamu. semoga kau bisa memberikan
jawaban secepatnya, karena aku tak ingin terlalu lama menunggu.
akupun tak ingin kau berlabuh pada hati
yang lain, aku hanya ingin berada disampingmu, menjalani hari-hari bersamamu,
berbagi suka dan duka bersama sampai Tuhan memisahkan kita.
Salam Rindu.
dari aku...
yang mencintaimu.
No comments:
Post a Comment